“ Bantu Ibu Karmi Berjuang Tetap Semangat Untuk Sembuh Dari Penyakit Paru Paru & Stroke “
Satu sore yang cerah, di sebuah kontrakan kecil di pinggiran kota, suara tawa anak-anak kecil bersahutan di halaman, sementara di dalam rumah, nuansa sedih serta harapan bercampur aduk. Ibu Karmi terbaring lemah di kasur yang Tipis beralaskan selembar triplek. Napasnya terengah-engah, ditambah dengan terkulainya tanga kanan bu karmi karenaa stroke. Di sisi tempat tidur, Pak Yani, suaminya yang setia, mengusap lembut keningnya. Tak jauh dari sana, Suma Andika Putra, anak mereka yang baru saja memulai karirnya di perusahaan pembuatan kue, berdiri gelisah dengan wajah khawatir.
“Bapak tidak usah khawatir, Bu Karmi sudah pasti cepat sembuh. Kapan-kapan Suma akan bawa Bapak dan Ibu ke rumah sakit,” kata Suma berusaha meyakinkan orang tuanya, kendati dalam hatinya ia tahu bahwa biaya sewa kendaraan menjadi halangan terbesar. Ia mengingat betul bagaimana dua tahun terakhir ini mereka berjuang melawan tumpukan biaya pengobatan yang tak kunjung terbayarkan.
Kisah ini tak bisa lepas dari sosok Mas Eko, yang tinggal bersebelahan dengan mereka dan selalu siap membantu bilamana mereka membutuhkan. Dalam benak Mas Eko, Ibu Karmi adalah sosok yang tak kenal lelah dan selalu berjuang meski dalam keadaan sulit. Mas Eko bekerja keras di IKEA untuk membiayai keluarganya dan sering membantu biaya sewa kontrakan Ibu Karmi dan Pak Yani demi melihat ibu tirinya itu mendapatkan perawatan yang layak.
Satu hari, Pak Yani mendapatkan kabar bahwa ada program bantuan masyarakat dari sebuah yayasan disekitar sentul, yang dapat membantu mereka untuk mendapatkan biaya sewa kendaraan untuk pengobatan Bu Karmi. Dengan semangat membara, ia segera menghubungi Mas Eko. “Mas, kita harus coba program ini. Mungkin ini satu-satunya jalan agar Ibu bisa mendapatkan perawatan,” ajaknya dengan suara penuh harap. “Ya, kita coba saja. Kita sama-sama bantu, kita bisa atur bareng,” jawab Mas Eko mantap.
Pak yani merasa bersemangat. Kerja sama antara mereka berdua seolah menjadi harapan baru bagi Ibu Karmi untuk mendapatkan perawatan yang sudah lama mereka impikan.
Seiring dengan tenggelamnya matahari, cahaya baru mulai menyinari harapan keluarga kecil ini. Perjuangan mereka untuk mengatasi segala rintangan demi Ibu Karmi belum usai, dan mereka tahu, selagi ada keinginan dan usaha, pasti akan ada jalan yang terbuka.